Teknik Menghafal dengan Hati
Oleh: Ustadz Bobby Herwibowo.
Izinkan saya mengajak sobat untuk membaca hadits mulia Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam ini,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ” قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ، فَقَالَ: “إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ”. أخرجه مسلم و أحمد وغيرهم
Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda: “Tahukah Kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?” Para sahabat menjawab: “Di kalangan kami, muflis itu adalah seorang yang tidak mempunyai dirham dan harta benda”.
Nabi bersabda: ‘Muflis di antara umatku itu ialah seseorang yang kelak di Hari Kiamat datang lengkap dengan membawa pahala ibadah shalatnya, ibadah puasanya dan ibadah zakatnya.
Di samping itu dia juga membawa dosa berupa makian pada orang ini, menuduh yang ini, menumpahkan darah yang ini serta menyiksa yang ini. Lalu diberikanlah pada yang ini sebagian pahala kebaikannya, juga pada yang lain.
Sewaktu kebaikannya sudah habis padahal dosa belum terselesaikan, maka diambillah dosa-dosa mereka itu semua dan ditimpakan kepada dirinya. Kemudian dia dihempaskan ke dalam neraka. (HR Muslim, Ahmad, dan lain-lain).
Hadits ini terkenal dengan hadits muflis. Hadits tentang orang yang bangkrut di hari kiamat. Ia mengira segala ibadah dan amal sholehnya banyak, rupanya habis sebab banyak perbuatan dosa kemanusiaan yang pernah ia kerjakan.
Wal ‘iyadzu Billah….
Namun hal menarik yang ingin saya garis-bawahi dari hadits di atas adalah bahwa ada teknik menghafal yang dapat bertahan sampai ribuan tahun bahkan sampai saat yang tak terhingga. Tips ini adalah teknik
menghafal dengan hati.
Ya, hati! Bukan otak. Teknik ini jauh lebih dahsyat dari teknik penggunaan otak dalam urusan memory.
Perhatikan kembali dalam hadits di atas bahwa semua orang yang ‘tersakiti’ hatinya kembali menuntut di hadapan Allah kepada orang yang muflis. Mereka yang dituduh, difitnah, dirampas hartanya, ditumpahkan darah, yang disiksa, dan lain sebagainya…
Orang-orang yang tersakiti hatinya…. tak akan pernah melupakan kejadian menyakitkan itu sampai ribuan tahun bahkan sampai akhirat!
Teknik inilah yang disebut menghafal dengan hati. Jika teknik ini masih belum terbukti karena kita semua masih di dunia…., pada artikel selanjutnya saya akan sampaikan teknik menghafal dengan hati yang bertahan sampai puluhan tahun. In sya Allah.
Siap menyimak, sobat?
Wassalam,
Usbob